Senin, 14 Maret 2016

Busardjo dan Masakan Jawanya

Warung Makan Busardjo  | Apa yang ada di benak anda ketika membacanya? Pasti disangka yang punya warung makan itu bernama Busardjo ? Iya khan, ya iyalah ngga pake lama -  anak kecil juga akan berpikir demikian.  Pertama kali saya berkunjung ke warung itu setahun yang lalu, bayangan saya akan bertemu sesosok ibu berpenampilan jadul, pake kebaya dan berkonde. Nah daripada anda salah dan merasa isin kayak saya waktu itu, mending saya info di sini. Sebenarnya warung itu punya Mbak Farida, terus kenapa jadi bernama Busardjo? Begini ceritanya, (Ojo ngantuk apa lagi bobok - kalau saya cerita ya, ha ha ha).
Warung makan yang selalu ramai dipenuhi oleh karyawan kantor dan profesional muda  di jam makan siang,  terletak di belakang eks Pabrik Es Sari Petodjo Purwosari Solo (Sekarang berdiri Hotel Swis BelIn Sari Petojo). Nah di reka-rekalah oleh Mbak Ida itu untuk nama warungnya yang sekaligus dapat  menjejak alamat usahanya dengan akronim Busardjo - mBuri Sari Petodjo (Indonesia : Belakang Sari Petodjo). Kreatif tow?
Upsh,  kenapa warung ini masuk dalam catatan jalan sutra keplek ilat Solo. Semua orang pasti makan dan kata orang bijak “anda adalah apa yang anda makan”. Kenapa saya berani mengtautkan kalimat bijak itu? Karena sajian di sini semuanya produk yang mendukung kesehatan, kita semua kan juga sudah aware dengan jargon konsumsilah sayuran, perbanyaklah buah dst. Dan Busardjo lah tempatnya, Busardjo di saban harinya menyediakan beberapa sayur dan akan selalu berubah. Jangan sungkan bila mampir di warung ini untuk bertanya menu esok harinya. Biasanya Mbak Ida dengan senang hati akan bilang. Layaknya kita makan di rumah sendiri, healthy food khan. Dan lauk pauk pelengkapnya pasti ada produk ikan selain ayam. Entah itu ikan goreng, balado tuna, pindang atau yang satu ini ….. apa itu ?. Mangut Iwak Pe, olahan khas Semarangan ini bisa di peroleh di Warung Busardjo dan soal rasa saya acungi jempol. Saya rekomendasikan makan iwak pe ini ngga usah jauh-jauh daripada harus ke Semarang. Dari pedasnya yang merupakan kombinasi kencur dan irisan lombok rawit, plus harumnya daun jeruk telah menyempurnai sedapnya iwak pe asap ini.  Kenapa sich saya suka mangut di sini? After taste dari kencur serasa pedas panas tanpa kuatir bersakit perut. Semua sajian di sajikan buffet lunch alias prasmanan – njupuk dewe. 
Terus apalagi selain itu ya? Seperti yang saya bilang, kita kudu makan buah ketika mengakhiri  makan siang tow? Jadi jangan lupa untuk pesan seporsi buah potong, juice buah atau pisang. Dan bagi yang buru-buru dan pengin praktis ekonomis ada juga paket makan semacam nasi goreng, paket lele goreng, mie rebus, soto, dll. 
Warung Busardjo ini bila malam hari menjadi kedai kopi sembari wifi an atau ngobrol hingga tutup di jam 01:00. Nah yang satu ini juga penting untuk di info  –  soal harga. Saya bilang ngga mahal karena untuk sepiring nasi sayur cuma dihargai Rp 5.000,- selebihnya lauk pauk masih relative terjangkau kantong. Jadi ngga heran bila di tiap hari pelanggannya akan makan tanpa rasa bosan dan tidak menguras budget dan tentunya sehat jiwa raganya pulak - niscaya sehat semuanya.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar